Kurangi Pencemaran Limbah Pabrik, Jasa Tirta II Gelar Pelatihan Olahan Pupuk Biogas Bagi Peternak

MAHIDARA.COM, Bandung - Perusahaan Umum Jasa Tirta II (Perum PJT II) lakukan pendampingan pada 30 peternak sapi yang mengikuti program biogas.

Pendampingan dilakukan dengan pelatihan pengembangan dan pemanfaatan limbah ternak sapi menjadi biogas, peternakan cacing dan pembuatan pupuk pada Jumat, 15 Juli 2022 di Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung.

peternak sapi dibekali keterampilan dalam hal perawatan dan penggunaan biogas, budidaya cacing, pupuk organik, pengeringan cacing, prmbuatan biocoumpon dan briket serta pengaplikasian penggunaan pupuk organik.

Baca Juga: Resmi Dirilis Hari Ini, Cuma Satu Jutaan, Ini Spesifikasi Lengkap Realme C30

biogas sebagai program unggulan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) selain memberikan dampak pada peningkatan kualitas air Sungai Citarum, juga dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi para peternak.

peternak mendapatkan manfaat dan keuntungan dari keberadaan biogas untuk akses energi yang digunakan sebagai bahan bakar masak dan penerangan. Program ini menjadi suistanibility karena memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat,. 

Dari hasil monitoring evaluasi pemanfaatan biogas di lokasi tersebut, diperoleh data bahwa masyarakat pengguna biogas tidak lagi membeli tabung elpiji.

Baca Juga: Viral di TikTok, Ini Lirik Lagu Casablanca, Arab, Latin dan Artinya

Sebelumnya, masyarakat sekitar menggunakan elpiji (3kg) sejumlah 4 (empat) tabung per bulan, dengan harga pertabung sebesar Rp25 ribu.

Setelah beralih menjadi pengguna biogas, setiap kepala keluarga dapat menghemat penggunaaan elpiji sebesar Rp100 ribu setiap bulannya.

Manfaat lain yang diperoleh masyarakat dari program ini tidak hanya penghematan elpiji. Penghasilan masyarakat pun bertambah dari hasil budidaya cacing menambah penghasilan hingga Rp1 juta perbulan.

Baca Juga: Gegara Omnibuslaw Rakyat Sangihe Terusir Oligarki di Tanah Sendiri, Nyatakan Ingin Gabung ke Filipina

Salah satu peternak, Ujang Saepudin mengatakan, ia mendapat bantuan biogas dan mengapresiasi program tersebut, menurutnya, program tersebut bagus untuk kesejahteraan masyarakat.

"Saya bahkan dapat menghemat biaya untuk pembelian gas elpiji, dan mendapat penambahan penghasilan dari pembuatan pupuk organik, bioslurry dan mengolah pupuk lain," ujar Ujang.